JUDUL : MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH
TEMA : KETUHANAN/MANUSIA
SUTRADARA : JOSE PURNOMO
PENULISAN SKENARIO : RIHEAM JUNIANTI
PEMERAN: Fedi Nuril, Shandy Aulia, Alya Rohali, Donny Damara, Chantika Zahra



Sinopsis Moga Bunda Disayang Allah
Karang adalah seorang pemuda yang mencintai anak-anak. Tapi semua itu berubah ketika sebuah kecelakaan kapal laut terjadi dan Karang tidak dapat menyelamatkan anak-anak yang bersamanya. Karang merasa trauma dan dihantui rasa bersalah. Ia menjauh dari anak-anak dan memutuskan hubungannya dengan Kinarsih karena merasa dirinya tidak pantas untuknya. Ia pun mengasingkan diri di sebuah pulau yang jauh dari ibu kota dan menjadi seorang pemabuk

Kehidupannya berubah ketika Bunda HK, istri dari Tuan HK yang kaya raya dan dihormati di daerah itu datang memintanya untuk menjadi guru untuk Melati. Melati adalah anak perempuan mereka yang buta, tuli dan juga bisu. Melati tidak bisa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Karena sering mabuk, cara mengajar Karang menjadi sangat kasar dengan meneriaki dan memperlakukan Melati dengan semena-mena sehingga membuat semuanya bingung dan takut. Tapi perlahan Karang dan Melati makin saling butuh.





" Paradok itu lucu, menjijikkan, dan kadang diluar apa yang kira pikirkan "
 Kalimat itu diucapkan Karang (Fedi Nuril) kepada Tuan HK (Donny Damara) yang tidak terima atas pengajaran Karang yang begitu “keras”kepada Melati (Chantika Zahra) yang mengalami disabilitas. Seorang gadis cilik itu mengalami buta, tuli, dan bisu. Suatu yang nyaris sempurna untuk tidak mengenal dunia. Apalagi untuk mengenal bunda, ayah, atau Tuhannya. Tugas itu yang harus dilakukan Karang kepada Melati agar mengenal itu semua, suatu tugas yang berat bahkan semacan mission impossible, maka itu semua mengharapkan keajaiban, yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Dan ternyata sang guru tidak kalah mempunyai masalah yang mendera. Karang mengalami trauma masa lalu ketika ia tidak dapat menyelamatkan 18 anak yang sedang melakukan wisata bahari. Kapal yang ditumpangi rombongan itu terkena badai. Trauma semakin mendalam ketika Karang tidak sanggup menyelamatkan Intan, anak terakhir yang sempat ia pegang.


 Rasa frustasi itu terus-menerus menghantui, sehingga Karang menyendiri meninggalkan semuanya termasuk Kinarsih (Sandhi Aulia) kekasihnya yang merasa tidak pantas untuknya. Ia lampiaskan rasa bersalah itu dengan mabuk-mabukan. Ibu asuhnya pun tidak sanggup menasehatinya. Menyendiri dalam pulau terpencil adalah sosusi terbaik baginya yang selalu dibayangi oleh peristiwa itu. Walaupun pengadilan menyatakan ia tidak bersalah rupanya tidak cukup membantu.

Pilihan terhadap Karang bukanlah tanpa pertimbangan matang. Kinarsih yang kebetulan menjadi dokter keluarga HK merekomendasikan Karang menjadi guru bagi Melati. Karang dianggap cukup mampu mengajar bagi Melati karena kecintaannya kepada anak-anak. Bagi kinarsih Karang adalah sebuah keajaiban yang sebelumnya berhasil membuat anak lumpuh dapat berjalan.

Bunda HK (Alya Rohali) mempertimbangkan usulan itu. Setiap harapan sekecil apapun harus dicoba siapa tahu disitulah memang jalannya. Bunda HK sendiri yang meminta Karang untuk menjadi guru bagi Melati. Karang pun menanggapi dengan dingin, namun sang bunda tidak menyerah begitu saja dengan meminta Karang melihat Melati terlebih dahulu. Akhirnya Karang pun luluh, ia bersedia mengajari Melati namun dengan syarat memakai caranya sendiri. Karang mengajari melati dengan “keras” untuk sekedar agar dapat makan dengan sendok. Lambat laun kemudian Melati diajarkan mengenal benda-benda disekitarnya.

Film ini memang tergolong happy ending. Dalam rangkaian cerita banyak muatan nilai positif tentang berbagai hal. Melati berhasil mengenal benda-benda sekililingnya, tidak terkecuali dengan ayah bundanya. Keberhasilan Melati ini, siapakah yang berhak mendapatkan ucapan terima kasih? ternyata dalam wisuda sekolah Melati mengucapkan terima kasih kepada bunda.

Bagaimana dengan Karang? tidak layakkan ia diberi apresiasi atas kerja kerasnya selama ini. Di sinilah menariknya film ini, justru Karang lah yang berterima kasih kepada Melati. Dengan segala keterbatasannya Melati tetap tegar dan tidak kehilangan semangat dan harapan. Melihat Melati seperti itu justru membuat Karang malu yang mempunyai panca indra lengkap ternyata tidak bisa setegar anak didiknya itu. Melatilah yang membuat Karang tersadar untuk dapat meninggalkan masa lalu yang menghantuinya itu, dan memperbaiki hubungannya dengan Kinarsih.

Ketika Melati mampu mengenal bundanya, ada pesan terselip kepada kita. Bahwa setiap anak harus kepada siapa berterima kasih, setelah bersyukur kepada Tuhannya. Dalam ajaran agama bukankah tidak asing lagi doa anak kepada orang tuanya: ”Ya Tuhan kami ampunilah dosa kedua orang tua kami, dan kasihinilah mereka seperti mereka mengasihini kami di waktu kecil”. Dalam bahasa Melati doa itu diringkas sekaligus diangkat menjadi judul: Moga Bunda Disayang Allah.




Fedi Nuril, Shandy Aulia, Alya Rohali, Donny Damara, Chantika Zahra

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jurnalgemini/review-moga-bunda-disayang-allah-kisah-karang-tersentuh-melati_552a2467f17e616a61d6240c
Fedi Nuril, Shandy Aulia, Alya Rohali, Donny Damara, Chantika Zahra

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jurnalgemini/review-moga-bunda-disayang-allah-kisah-karang-tersentuh-melati_552a2467f17e616a61d6240c

Comments

  1. Shootingercasino
    Shootingercasino is the largest casino in the world with over 1400 slots, With more than 1000 titles and many promotions deccasino to 제왕 카지노 win, it is an 인카지노 online casino for players

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts