KRITIK ARSITEKTUR - ISTANA BOGOR
KRITIK ARSITEKTUR
DENGAN METODE DESKRIPTIF
ISTANA BOGOR
Istana Bogor merupakan salah satu dari 6 istana Presiden Republik Indonesia, yang memiliki keunikan tersendiri dari segi historis, selain itu juga terdapat rusa di halaman Istana Bogor yang menjadi ciri khas bangunan historis ini. Istana ini terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.1, Kelurahan Paledang, Kecamatan Kota Bogor Tengah, Kota Bogor.
Kritik Depiktif Depictive Criticism (Gambaran bangunan)
Depictive kritik tidak dapat disebut kritik sepenuhnya karena tidak menggunakan pertanyaan baik atau buruk. Kritik ini focus pada bagian bentuk, material, serta teksture. Depictictive kritik pada sebuah bangunan jarang digunakan karena tidak menciptakan sesuatu yang controversial, dan dikarenakan cara membawakan verbal mengenai fenomena fisik jarang provocative atau seductive to menahan keinginan pembaca untuk tetap memperhatikan. Fotografi paling sering digunakan ketika ketelitian dalam penggambaran bahan bangunan diinginkan.
Gambar 1 : sumber : Nusantaratv.com,
Arsitektur kolonial istana bogor
Bangunan : Istana Bogor
Arsitektur : Van Imhoff
Tahun : 1744
SEJARAH ISTANA BOGOR
Istana Bogor dulunya bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran". Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris Pada tahun 1744, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff menemukan sebuah kampung kecil di Bogor yang bernama Kampung Baru, sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.
Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.
Gambar 2 : sumber : masoye.multiply.com
Kemudian pada 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.
Istana Bogor terkadang menjadi tempat perhelatan pertemuan internasional ataupun acara kenegaraan lainnya. Dalam rangka hari ulang tahun kota Bogor, istana ini dibuka untuk umum.
LANGGAM BANGUNAN
Awalnya Istana Bogor merupakan bangunan 3 tingkat yang dibangun pada bulan Agustus 1744, diperuntukkan sebagai rumah peristirahatan. Van Imhoff sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford di Inggris.
Musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834, terjadi gempa bumi akibat meletusnya Gunung Salak, menyebabkan istana tersebut rusak berat. Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.
Gambar 3 : sumber : media.travelingyuk.com
Bentuk bangunan istana bogor yang simetris dan dinding dibuat ukuran tebal, lalu plafon / langit-langit memiliki ukuran yang tinggi lantai mengunakan bahan marmer.
Ruang yang ada dibagian tengah dinamakan dengan central room dan selalu berhubungan secara langsung pada teras depan maupun belakang. Bangunan sayap yang berada di bagian sebelah kiri dan kanan digunakan sebagai ruang tidur. Sedangakan fasilitas lainnya dibuatlan bagunan sendiri secara terpisah.
Kemudian dihalaman depan yang luas dilengkapi dengan jalan yang melingkar. Jalan ini digunakan sebagai tempat untuk mobil atau kendaraan milik pengujung atau penghuni yang ingin masuk dalam gedung tersebut. Jalan melingkar ini dihiasi aneka pohon hias.
Gambar 4 : sumber : media.travelingyuk.com
Bagian depan bangunan serta yang dibelakang menggunakan kolom yang menerapkan gaya yunani seperti ionic, Doric dan korintian. Kolom-kolom yang dibuat secara berderet ini berfungsi untuk menyangga konstruksi dan kerangka atap. Sedangkan dibagian fasadnya diberi pediment berbentuk segitiga. Pediment adalah hiasan fasad yang ada dibagian depan.
INTERIOR
Istana Bogor mempunyai bangunan induk dengan sayap kiri serta kanan. Keseluruhan kompleks istana mencapai luas 1,5 hektar. Bangunan induk Istana Bogor terdiri dari:
- Gedung Induk, terdiri dari 8 ruang, yaitu :
- Ruang Garuda yang berfungsi sebagai Ruang Resepsi, disini juga pertemuan - pertemuan besar dapat dilaksanakan.
- Ruang Teratai yang berfungsi sebagai ruang penerimaan tamu.
- Ruang Film pernah berfungsi sebagai ruang pemutaran film pada masa Presiden Soekarno.
- Ruang Makan yang berfungsi sebagai ruang makan utama.
- Ruang Kerja Presiden yang pernah berfungsi sebagai tempat bekerja Presiden Soekarno.
- Ruang Perpustakaan yang pernah berfungsi sebagai ruang perpustakaan Presiden Soekarno.
- Ruang Famili dan Kamar Tidur yang berfungsi sebagai tempat / ruang tunggu Presiden jika akan mengikuti aneka acara di Ruang Garuda.
- Ruang Tunggu Menteri yang berfungsi sebagai ruang tunggu para menteri jika mereka akan mengikuti acara - acara di Ruang Garuda.
- Gedung Utama Sayap Kiri, terdiri dari 2 ruang, yaitu :
- Ruang Panca Negara, yang pernah berfungsi sebagai ruang Konferensi Panca Negara / persiapan Konferensi Asia Afrika di Bandung,
- Ruang Tidur dan Ruang Tengah, yang difungsikan sebagai tempat menginap Presiden, tamu negara dan tamu agung.
- Gedung Utama Sayap Kanan, berfungsi sebagai tempat menginap para Presiden sebagai tamu negara berikut tamu - tamu negara, dan tamu - tamu lainnya.
- Paviliun Sayap Kiri berfungsi sebagai kantor Rumah Tangga Istana Bogor
- Paviliun Sayap Kanan berfungsi sebagai tempat menginap para pejabat dan staf tamu negara
- Paviliun, terdapat 6 paviliun sebagai berikut :
- Paviliun I-V kini digunakan sebagai tempat menginap para pejabat dan merupakan ruang tunggu para menteri apabila ada acara
- Paviliun VI digunakan sebagai rumah jabatan kepala istana
- Gedung lainnya :
- Gedung Dyah Bayurini, yang dilengkapi dengan kolam renang digunakan sebagai tempat istirahat Presiden serta keluarganya jika sedang berada di Bogor.
- Gedung Serba Guna yang berfungsi sebagai ruang serba guna: kesenian, pertemuan, tempat artis, dsb.
Gambar 5 : sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Bogor
sumber :
- http://www.presidenri.go.id/istana/index.php/statik/profil/istana/bogor.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Bogor
- https://www.scribd.com/document/340070316/241746676-Arsitektur-Kolonial-Istana-Bogor
- https://monicaaviandhita.wordpress.com/2017/01/18/tugas-kritik-arsitektur/
- deelkutu.blogspot.com/2018/01/kritik-arsitektur-istana-bogor.html
Comments
Post a Comment