BAB IX
ILMU PENGETAHUAN,TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN.
- Ilmu Pengetahuan
Pengertian
Ilmu dan Ilmu Pengetahuan
Menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan
yang sistematis atau ilmiah. Perbedaan ilmu dan pengetahuan yaitu:
- Secara umum, Pengertian Ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan verifikatif.
- Sedangkan pengetahuan (knowledge ) merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar dari suatu ilmu.Sehingga pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Pengertian Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan. Sedangkan dalam Wikipedia Indonesia, Pengertian
Ilmu/ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menemukan, menyelidiki
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai bentuk kenyataan dalam alam
manusia.
Jadi ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar
atau bekal bagi seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya.
Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak bisa mencapai apa yang diinginkannya.
Ilmu pengetahuan memberikan setiap manusia
ilmu-ilmu dasar untuk melakukan sesuatu. Ilmu pengetahuan bisa dicari dimana
saja, tidak hanya dari buku pelajaran saja. Tetapi ilmu pengetahuan juga bisa
diambil dari berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi, radio, komik
sains, ataupun pengalaman seseorang bahkan dari kitab suci.
- Syarat - Syarat Ilmu Pengetahuan
Dalam Pengertian Ilmu, ada lima sifat ilmiah
sebagai syarat-syarat ilmu pengetahuan yaitu antara lain :
1.
Sistematis. Ilmu harus memiliki keterkaitan dan terumuskan dalam hubungan yang
logis dan teratur sehingga suatu sistem akan membentuk secara utuh, terpadu ,
menyeluruh dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat yang menyangkut
objeknya.
2.
Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang meliputi golongan masalah yang
sama dengan sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
Kajian objeknya bersifat ada atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya (bukan hasil prasangka/dugaan).
3.
Analisis/metodis. Secara umum, metodis diartikan sebagai metode tertentu yang digunakan dan merujuk pada metode ilmiah atau upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan yang bertujuan mencari kebenaran ilmiah.
4.
Universal. Ilmu bersifat umum atau kebenaran yang hendak dicapai.
5.
Empiris. Ilmu hasil percobaan atau panca indera.
TEKNOLOGI
- Pengertian Teknologi
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal
dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan
”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara
rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja
berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting
sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut
dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui
melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh
manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia.
Hal ini juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni
(Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah
“teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia.
Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan
kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang,
benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber.
Teknologi bahkan telah menjadi suatu
sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan
lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan
keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “daya pencipta” yang
berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan
menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Perkembangan teknologi terbaru, seperti
mesin cetak, telepon, dan internet, telah menyebabkan berkurangnya hambatan
fisik untuk berkomunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara
bebas pada skala global. Namun, tidak semua teknologi telah digunakan untuk
tujuan damai, pengembangan senjata terus meningkat dan telah berkembang sepanjang
sejarah, hingga ke senjata nuklir.
- Ciri - Ciri Fenomena Teknik pada Masyarakat
Ciri - ciri fenomena teknik pada
masyarakat menurut Sastrapratedja:
1.
Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan
yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2.
Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah..
3.
Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan
secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan
non teknis menjadi kegiatan teknis.
4.
Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5.
Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling
bergantung.
6.
Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi,
bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7.
Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi tepat guna sering tidak berdaya
menghadapi teknologi barat, yang sering masuk dengan ditunggangi oleh
segilintir orang atau kelompok yang bermodal besar. Ciri-ciri teknologi barat
tersebut adalah :
- Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia.
- Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan.
- Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.
Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Nilai.
Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi
dan Nilai
Ilmu
Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal
tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan
akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.
Teknologi,
yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara
bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan
dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia.
- KEMISKINAN
Pengertian
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok. Dikatakan berada di
bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan
lain-lain.
Garis kemiskinan yang menentukan batas
minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dapat
dipengaruhi oleh tiga hal:
1.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2.
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3.
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok
yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem
nilai yang dimiliki.
Ciri-Ciri
Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Mereka yang hidup di bawah garis
kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal,
ketrampilan, dan lain- lain.
2.
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan
sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
3.
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
4.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5.
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
- Fungsi Kemiskinan
Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga
kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun
dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan got-got yang mampet,
membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya
mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak
ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai,
banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan
kehadiran orang miskin.
Kedua, kemiskinan memperpanjang
nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual
(diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk,
sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk
orang-orang miskin.
Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai
kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil,
karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan
keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi
orang-orang kota.
Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan
kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit,
aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional, dan
yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada
komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar
internasional selain kemiskinan.
Kelima, memperteguh status sosial orang
kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir
yang menemaninya memberikan label bos kepadanya. Nyonya-nyonya dapat menunjukan
kekuasaannya dengan memerintah asisten asisten mengurus rumah tangganya.
Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal
pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang
kaki lima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya
diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
- Sumber:
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/ciri-ciri-fenomena-teknik/
http://matakristal.com/pengertian-sikap-ilmiah-dan-metode-ilmiah/
http://www.aingindra.com/pengertian-teknologi.html
http://www.pengertian.info/pengertian-teknologi.html
http://ranggafebrianda.blogspot.com/2015/01/9-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
Comments
Post a Comment