BAB VII
MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN.
5. Akses menuju pedesaan yang terpencil sulit untuk ditempuh.
- PENGERTIAN MASYARAKAT.
Masyarakat
dapat mempunyai arti yang luas dan sempit, dalam arti luas masyarakat adalah
ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya.
Dipandang
dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
- Masyarakat Paksaan
- Masyarakat Merdeka, yang terbagi dalam :
- Masyarakat Nature
- Masyarakat Kultur
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau
sebaliknya, dimana kebanyakan terjadi interaksi antara individu-individu yang
terdapat dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" berasal dari
bahasa Arab, musyarakah. Dalam arti yang lebih luas yaitu sebuah masyarakat
adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Pada umumnya
sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar
sosiologi menjabarkan tentang definisi masyarakat,"sekelompok manusia bisa
disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta
sistem atau aturan yang sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu
berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan
bersama.
Masyarakat bisa juga diterjemahkan dari
kata society. Kata society berasal dari kata latin, societas, yang mempunyai
makna hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas berinduk pada kata socius
yang memiliki arti teman, sehingga makna society berkaitan erat dengan kata
sosial. Secara tersirat, kata society memiliki kandungan arti bahwa setiap
anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan
bersama.
Syarat
- Syarat Menjadi Masyarakat
Syarat-syarat menjadi masyarakat yaitu
sebagai berikut.
1.
Mematuhi aturan yang dibuat oleh negara.
2.
Mematuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat.
3.
Melindungi negara ditempat masyarakat tersebut bermukim..
4.
Menciptakan lingkungan yang tentram dan damai.
- PENGERTIAN MASYARAKAT PERKOTAAN.
Masyarakat Perkotaan adalah masyarakat
yang dihuni oleh orang-orang heterogen kedudukan sosialnya. Masyarakat kota
pada umumnya telah mengikuti dampak dari era globalisasi sehingga sering kali
pada umumnya muncul suatu individualisme pada tiap individu yakni kurangnya
rasa sosialisasi dengan orang lain. Berikut ini merupakat ciri-ciri masyarakat
perkotaan:
1.
Kehidupan agamanya berkurang karena umumnya hanya duniawi saja yang dikejar tanpa mementingkan kelak akhirat nanti.
2.
Biasanya banyak warga kota yang individualisme tanpa mementingkan orang lain.
3.
Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
4.
Perubahan-perubahan tampak nyata dikota karena sangat berpengaruh dari budaya
luar.
5. Lebih sering terkena oleh dampak globalisasi.
- PENGERTIAN MASYARAKAT PERDESAAN.
Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang pada umumnya masih memegang
nilai-nilai cultural kebudayaan dan adat-adat yang leluhur mereka ajarkan.
Masyarakat pedesaan ini masih sulit berkembang karena tertutupnya oleh ajaran
para leluhurnya, sehingga sulit untuk menerima hal baru. Namun secara tata
krama sangat kental sekali yang namanya gotong-royong maupun bahu-membahu,
jarang sekali masyarakat pedesaan yang dikenal kurang baik. Berikut ini
merupakan ciri-ciri masyarakat pedesaan:
1.
Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan kebudayaan.
2.
Warga pedesaan memiliki sifat gotong-royong sangat tinggi daripada sifat individualismenya.
3.
Masyarakat pedesaan masih bergantung dengan hal-hal yang terdahulu dan
cenderung sulit untuk menerima hal
baru.
4.
Fasilitas-fasilitas umum masih jarang terdapat di pedesaan.
- TIPE MASYARAKAT.
Berikut tipe-tipe masyarakat dalam
menyikapi perubahan.
A.
Masyarakat Terbuka
Dalam menerima perubahan, pada masyarakat
terbuka dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Masyarakat yang Menerima Perubahan dengan
Seleksi
Dalam tipe masyarakat yang demikian,
perubahan yang ada disikapi dengan sikap selektif. Artinya perubahan yang
membawa dampak positif bagi nilai-nilai di masyarakat tersebut akan diterima
dengan tangan terbuka, sebaliknya perubahan yang dapat menimbulkan rusaknya
norma-norma sosial yang telah ada ditolak keberadaannya. Masyarakat seperti ini
tergolong masyarakat modern.
2. Masyarakat yang Menerima Perubahan Tanpa
Seleksi
Semua unsur yang masuk dalam suatu
masyarakat dianggap baik dan lebih maju, sehingga perlu diikuti, terutama
unsur-unsur budaya dari dunia barat. Keadaan ini membuat sebagian masyarakat
lupa bahwa tidak semua yang datang dari barat merupakan hal-hal yang modern.
Proses menerima semua unsur-unsur barat tanpa seleksi disebut WESTERNISASI.
Modern berbeda dengan westernisasi. Dalam
hal ini berarti tidak semua yang datang dari Barat itu modern. Westernisasi
harus kita tolak. Kita bukan orang Barat, tapi orang Indonesia yang memiliki
nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial sendiri yang jauh lebih baik dari
norma-norma sosial yang ada di Barat.
B.
Masyarakat Tertutup
Masyarakat tertutup sulit menerima
perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian
budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan, adakalanya mereka menerima
perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama
sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar.
- PERBEDAAN DAN CIRI-CIRI ANTARA MASYARAKAT KOTA DAN DESA.
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan
antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Menurut Soekanto,
perbedaan tersebut sebenarnya tidak memiliki hubungan dengan pengertian
masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, berapapun kecilnya suatu
desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan, biasanya bersifat gradual.
Masyarakat desa dan masyarakat kota
masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang
mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang
sangat berbeda, bahkan terkadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri
antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin
sebagai berikut:
Masyarakat
Pedesaan
1.
Perilaku Homogen.
2.
Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan.
3.
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status.
4.
Isolasi sosial, sehingga statik.
5.
Kesatuan dan keutuhan kultural.
6.
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral.
7.
Kolektivisme.
Masyarakat
Perkotaan
1.
Perilaku Heterogen.
2.
Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan.
3.
Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi.
4.
Mobilitas sosial, sehingga dinamik.
5.
Kebauran dan diversifikasi kultural.
6.
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular.
7.
Individualisme.
- HUBUNGAN DESA DAN KOTA.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah
dua komunitas yang berhubungan erat dan saling membutuhkan satu sama lain.
Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhan akan
bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging dan ikan. Desa juga
merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu
yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah pekerja -
pekerja musiman. Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan
selagi menunggu masa panen, mereka mencari pekerjaan lain untuk mencari
tambahan penghasilan.
Begitu juga dengan masyarakat kota. Masyarakat
kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh masyarakat desa
seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya. Di kota
juga tersedia tenaga kerja yang siap melayani dalam bidang jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat desa, misalnya tenaga - tenaga di bidang medis atau kesehatan,
permesinan, elektronika dan alat transportasi. Serta tenaga yang mampu
memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian,
peternakan ataupun perikanan darat.
Oleh karena itu baik Masyarakat kota maupun desa jangan sampai berselisih,
yang beranggapan masyarakat kota selalu memanfaatkan masyarakat desa yang
nyatanya masyarakat desa pun bisa memanfaatkan Masyarakat kota. Jadi sebenarnya
tidak ada yang saling memanfaatkan tetapi yang ada ialah saling membantu satu
sama lain.
- ASPEK POSITIF DAN NEGATIF.
Aspek
- Aspek Positif dan Negatif
Untuk menunjang aktivitas serta memberikan
suasana aman, tenteram, nyaman, bagi warganya, kota diharuskan menyediakan fasilitas
kehidupan dan mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat warganya.
Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat
perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Unsur
Lingkungan Perkotaan
Suatu lingkungan perkotaan setidaknya
mengandung 5 unsur yang meliputi :
1.
Wisma, mengembangakan daerah perumahan sesuai dengan pertambahan penduduk serta
memperbaiki lingkungan perumahan yang sudah ada.
2.
Karya, yaitu penyediaan lapangan kerja. Dapat dilakukan dengan penyediaan ruang untuk kegiatan perindustrian, perdagangan, pelabuhan, terminal serta kegiatan
lain.
3.
Marga, unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk
menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lain dalam kota
atau dengan kota-kota daerah lainnya.
4.
Suka, Memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, Kebudayaan dan kesenian.
5.
Penyempurnaan, unsur yang merupakan bagian penting bagi kota, termasuk
fasilitas keagamaan, perkuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan,
jaringan utilitas/ keperluan umum.
- Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa
jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan daerah-daerah
yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun nasional.
- MASYARAKAT PEDESAAN
Pengertian
Desa
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan
geografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah
dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Ciri
- Ciri Desa
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain
sebagai berikut :
1.
Sistem kehidupan biasanya bersifat kekeluargaan.
2.
Masyarakatnya bersifat homogen seperti dalam hal mata pencaharian, agama dan
adat istiadat.
3.
Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam bila dibandingkan dengan masyarakat lain diluar wilayahnya.
4.
Mata pencaharian utama para penduduk biasanya bertani.
5.
Corak kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi faktor geografis.
6.
Jarak antara tempat bekerja dan rumah tinggal tidak terlalu jauh.
Gotong
- Royong
Bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
hasil yang didambakan disebut juga Gotong royong. Bersama-sama dengan
musyawarah, pantun, Pancasila,hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong
royong menjadi dasar Filsafat Indonesia. Contohnya seperti :
1.
Bahu membahu dalam pembangunan desa.
2.
Membersihkan lingkungan bersama.
3.
Adanya sistem ronda untuk menjaga lingkungan.
4.
Saling membantu sesama warga.
Sifat
dan Hakikat
Masyarakat desa yang agraris dipandang
sebagai masyarakat yang tenang, hal itu terjadi karena sifat kekeluargaan
sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah. Tetapi
dalam masyarakat desa terdapat pula perbedaan pendapat atau paham yang menyebabkan
ketegangan sosial.
- GEJALA MASYARAKAT PEDESAAN.
Di dalam masyarakat pedesaan terdapat
gejala yang menyebabkan ketegangan-ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial
tersebut antara lain.
1.
Konflik/ pertengkaran, pertengkaran biasanya berkisar masalah sehari-hari/
rumah tangga juga pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan dsb.
2.
Kontroversi/ pertentangan, disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan/
adat istiadat, psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna.
3.
Kompetisi/ persaingan, dapat besifat positif maupun negatif. Positif bila
wujudnya saling meningkatkan prestasi dan produksi, negatif bila berhenti pada
sifat iri.
4.
Kegiatan pada masyarakat pedesaan.
Sistem
Budaya Petani Indonesia
Sejarah perjuangan hidup umat manusia
hanya akan berujung pada dua latar belakang budaya, budaya petani dan budaya
pedagang. Indonesia, secara sadar mentransformasi budaya petani ke dalam budaya
industri. Dan budaya itu pula yang menjiwai budaya industrinya. Apa dan bagaimana
“budaya petani” dan “budaya pedagang” dapat tergambar dalam kisah sederhana.
Unsur
Desa
Unsur
– unsur Desa :
1.
Daerah
2.
Penduduk
3.
Corak kehidupan
4.
Unsur gotong royong
Fungsi
Desa
Fungsi desa dalam hubungannya dengan kota
sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja dan segi kegiatan, kerja desa
dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.
Kesimpulan
: Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota, namun
diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan, artinya
kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak
ada pasokan tenaga atau barang dari desa,begitu juga sebaliknya.
- Sumber :
http://about-interesting.blogspot.com/2013/01/perbedaan-masyarakat-kota-dan-desa.html
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/tipe-tipe-masyarakat-dalam-perubahan/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/03/hubungan-masyarakat-desa-dan-kota-513176.html
Comments
Post a Comment